Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

ADAB BANGUN DARI TIDUR

Kajian Kitab Marokil Ubudiyyah

Hal-hal yang perlu dilakukan ketika bangun dari tidur

1. Bangun di awal waktu

Apabila engkau bangun dari tidur dan berniat untuk menghasilkan keutamaan terbesar, maka berusahalah sekuat tenaga untuk bangun sebelum terbit fajar, supaya bisa shalat di awal waktu, karena shalat dalam keadaan suasana masih gelap lebih baik dari pada salam dalam suasana sudah terang.

2. Sholat malam

Apabila seseorang mengerjakan shalat pada awal waktu dan masih dalam keadaan gelap, maka para malaikat malam hadir menyaksikan salatnya. Dan apabila salat itu lama di sebabkan bacaan yang tartil hingga Nampak cahaya, maka para malaikat siang hadir pula sambil menyaksikan shalatnya.

Juga apabila seseorang mengerjakan shalat sejak awal waktu, dengan bacaan yang panjang, maka di tengah-tengah bacaan tersebut alam berubah dari gelap menjadi terang.

Kegelapan itu sesuai dengan kehidupan, kematian dan ketidakadaan, sedangkan cahaya itu sesui dengan kehidupan wujud.   Maka ketika manusia bangundari tidurnya, seakan-akan ia berpindah dari kematian menuju kehidupan dan dari tidak ada menjadi ada, dan dari diam menjadi bergerak. Keadaan yang menakjubkan ini menunjukkan kepada akal  bahwa tidak ada yang dapat melakukan perubahan ini kecuali Al-khaliq dengan hikmah. Ketika itu akal menjadi terang dengan cahaya makrifat ini dan terbebas dari penyakit hati. Karena kebanyakan manusia di timpa penyakit hati, yaitu cinta dunia, keserakahan, denggki saling membanggakan diri.

Para nabi seperti halnya para dokter  mengaja manusia untuk melakukan ketaatan dan ubudiyah mulai bangun dari tidur, karena sangat bermamfaat dan bisa menghilangan penyakit. Demikian di katakan oleh Asy-syarbini. Hendaklah mengawali waktu dalam harimu dengan dengan berzikir menyebut asma Allah SWT.

Di riwayatkan oleh Bukhari bahwa Rasulullah saw. Bersabda :

“setan mengikat belakang kepala salah seorang dari kamu di waktu tidur dengan tiga ikatan. Ia memukul pada setiap ikatan seraya berkata :Tetaplah di tempatmu, malam masih panjang, maka tidurlah. Jika ia terbangun sambil menyebut nama Allah swt. Terlepas satu ikatan. Dan jika ia shalat, terlepas seluruh ikatan. Maka iapun menjadi giat dan baik jiwanya. Kalau tidak, maka ia berjiwa buruk dan malas.”

3. Berdo'a Ketika Bangun

Pada waktu itu bacalah:

                                    اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ اَلَّذِي اَحْيَانَا بَعْدَمَا اَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ

“segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nya kami di bangkitkan (dari kubur).”  (HR.Bukhari dan Hudzaif dan Abi Dzar) 

Di riwayatkan  dari Abu huraerah dari Nabi saw. Beliau bersabda:

            اِذَا اسْتَيْقَظَ اَحَدُكُمْ فَلْيَقُلِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ اَلَّذِي رَدَّ عَلَيَّ رُوْحِي وَعَافَانِي فِي جَسَدِي وَاَذِنَ لِي بِذِكْرِهِ.

“apabila seseorang dari kamu bangun, hendaklah ia mengucapkan: segala puji bagi Allah yang mengembalikan ruhku kepadak dn meyehatkan aku dalam tubuhku serta mengizinkan aku menyebut nama-Nya.” 

Dari Aisyah ra. Bahwa Rasulullas saw bersabda apabila bangun di waktu malam, beliau mengucapkan:

“Tiada Tuhan Selain Engkau, maha suci engkau ya Allah, aku mohon kepada-Mu ampunan atas dosa dan aku mohon kepada-Mu atas rahmat-Mu ya Allah, tambahlah ilmuku dan jangan sesatkan aku setelah engkau beri petunjuk kepadaku dan berilah aku rahmat dari sisi-Mu sesungguhnya engkau maha pemberi.”

Demikian di sebutkan oleh imam An-Nawawi dalam kitab adzkar-nya.

4. Memakai Baju Karna Allah

Apabila engkau memakai baju, maka niatkanlah mematuhi perintah Allah swt untnuk menutup auratmu dan waspadalah agar jangan sampai tujuanmu memakai baju untuk riya’ kepada manusia sehingga engkau rugi.

Apabila engkau memakai baju, sandal dan lainnya dengan niat agar di hormati orang banyak atau di cintai para ulama’ dan pemuka dengan tujuan menguatkan mazhab ahli haq dan menyiarkan ilmu seta mendorong orang-orang untuk beribadat, bukan sekedar untuk memuliakan diri sendiri maupun untuk memperoleh kesenangan dunia, maka hal itu merupakan kebaikan dan termasuk amal akhirat, karena ini adalah niat terpuji. Yang demikian tidaklah termasuk riya’, karena yang di maksud dalah urusan akhirat. Sebagaimana di katakana oleh imam Al-Ghazali dalam bab riya’.

 Salah satu dari mereka berkata: “Patutlah para ulama’ dan para pelajar di zaman kita ini lebih bagus bajunya, lebih besar surbanya dan lebih luas lengan bajunya dari orang-orang bodoh, yakni supaya ilmu menjadi kuat dan agung.

Sebagaimana di katakana oleh abi hanifah kepada para pengikutnya: “Besarkanlah surbanmu dan luaskanlah lengan bajumu supaya orang-orang tidak meremehkan ilmu dan ahlinya.”

Dari said bin malik biin sinan bahwa Nabi saw. Apabila memakai baju qamish, rida’(selendang) atau imamah (surban), beliau mengucapkan:

            اَللّٰهُمَّ اِنِّي اَسْاٰلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِمَا هُوَ لَهُ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّمَا هُوَ لَهُ

“ya Allah, aku mohon kepada-Mu dari kebaikan nya dan kebaikan pemakainnya”

            Dari mu’adz bin anas bahwa Rasulullah saw bersabda:

مَنْ لَيْسَ ثَوْبًا جَدِيْدًا فَقَالَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ الّٰذِي كَسَانِي هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِيْ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَةٍ غَفَرَ اللّٰهِ مَا تَقَدَمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“barang siapa memakai baju baru, lalu mengucapkan: ”segala puji bagi Allah yang telah memberikan pakaian ini dan mengaruniakannya kepada ku tanpa daya dan kekuatan dariku melainkan Allah swt.  mengampuni dosanya yang terdahulu”.


Posting Komentar untuk "ADAB BANGUN DARI TIDUR"