Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

MENGENAL HAKEKAT KETAATAN

Perintah Allah

Perintah-perintah Allah swt ada dua macam, yaitu :

1. Fardu 

Fardu merupakan pokoknya, ia ibarat modal dagangan, yang dengannya tercapailah keselamatan dan terhindarlah segala bahaya.

2. Nawafil

Sedangkan Nawafil [amalan sunah] adalah keuntungan, yang dengannya tercapailah keberuntungan berupa derajat-derajat.

"Allah Tabaroka wa Ta'ala berfirman: "Tidaklah orang-orang mendekatkan diri kepadaku seperti menunaikan apa yang Aku wajibkan atas mereka, hamba yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil hingga Aku mencintainya.Apabila Aku mencintainya, maka Aku adalah pendengarannya yang digunakannya untuk mendengar dan penglihatannya yang digunakannya untuk melihat dan lisannya yang digunakan untuknya bicara dan tangannya yang ia gunakan untuk bekerja serta kakinya yang ia gunakan untuk berjalan."

Dalam riwayat bukhari:"Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kapada-Ku dengan sesuatu ketaatan yang lebih Aku sukai daripada melakukan apa-apa yang Aku wajibkan atasnya."

Termasuk dalam lafaz ini adalah semua amal yang fardu 'ain dan fardu kifayah dan meliputi fardu-fardu yang lahir seperti salat, zakat dan ibadat ibadat yang lainnya di samping meninggalkan perbuatan -perbuatan yang di haramkan seperti zina dan pembunuhan. Dan perbuatan batin seperti mengenal Allah, bertawakal -Nya serta takut kepada-Nya.

Yang di maksud dengan nafawil adalah amalan-amalan sunah yang dilakukan setelah mengerjakan amalan fardu, bukan dengan meninggalkan amalan fardu.

Maka Aku menjaga anggota-anggota tubuhnya dan melindungi bagian-bagiannya dari bergerak tanpa rida-Ku dan supaya tidak diam kecuali menaati Aku.

Ada pula yang lebih rendah dari itu, yaitu ia tidak mendengar sebutan nama-Ku dan tidak merenungkan kecuali keajaiban-keajaiban dari kerajaan-ku, tidak menikmati kecuali pembacaan kitab-Ku, tidak merasa senang kecuali bila bermunajat dengan-Ku, tidak mengulutkan tangannya kecuali dengan sesuatu yang menimbulkan rida-Ku dan tidak berjalan dengan kakinya kecuali dalam menaati Aku.

Alhasil, siapa yang berijtihad mendekatkan diri kepada Allah swt dengan amalan-amalan fardu dan dibarengi dengan nawafil, maka Allah swt akan dekat kepadanya dan mengangkatnya sampai derajat ihsan sehingga ia beribadat kepada Allah swt disertai kehadiran hati dan kerinduan kepada Allah swt hingga menyaksikan Allah swt dengan mata hatinya seakan-akan ia melihat Allah.

Orang yang demikian saat itu, hatinya dipenuhi dengan makrifat dan kecintaan terhadap-Nya.Kemudian kecintaannya kepada Allah akan bertambah sampai tidak tersisa lagi didalam hatinya selain itu.

Anggota-anggota tubuhnya tidak bekerja kecuali dengan persetujuan hatinya.Apa yang dikatakan tidak menyisakan didalam hatinya selain Allah yakni makrifatullah-cinta Allah dan sebutan-Nya.

Wahai pencari derajat yang tinggi, enkau tidak akan sampai ketingkat ihsan yang wujudnya adalah mengerjakan perintah-perintah Allah swt dengan mengawasi hati dan anggota tubuhmu dengan kehidupan-kehidupan matamu dan nafas-nafasmu dari pagi hingga sore.

Apabila engkau menginginkan muraqabah, maka ketahuilah Allah swt mengetetahui isi hatimu dan mengawasi lahir dan batinmu serta mengetahui dengn sempurna semua pandangan dan bisikan hatimu, langkah-langkahmu, seluruh diammu dan gerakmu dalam hal maksiat dan ketaatan.

Sesengguhnya disaat bergaul dengan orang banyak maupun menyendiri engkau mondar-mandir dihadapan Nya. Tidak ada sesuatupun yang bergerak, melainkan di ketahiu oleh penguasa langit dan bumi.Allah swt mengetahui khianat-khianat mata sebagai perbuatan yang paling tersembunyi dari perbuatan lahir, yaitu isyarat mata. Demikianlah dikatakan oleh Asy-Syarbini. Dan Allah mengetahui isi hati dan mengetahui rahasia maupun yang lebih tersembunyi dari itu.

Ibnu Abbas berkata: "Rahasia adalah apa yang engkau rahasiakan didalam hatimu. Sedangkan rahasia yang paling tersembunyi yang dimaksukkan Allah swt di dalam hatimu dari jauh dan engkau tidak mengetahui engkau bahwa engkau tidak mengatakannya didalam hatimu.Karena engkau tidak mengetahui apa yang engkau rahasiakan hari ini dan tiadak tahu apa yang engkau rahasiakan besok sedangkan Allah mengetahui apa yang engkau rahasiakan hari ini dan apa yang engkau rahasiakan besok."

Sedangkan ulama berkata:"Apabila ahli ibadat selalu mengucapkan zikir; Allahu syaahidii [Allah menyaksikan aku] , Allahu haadhirii [Allah manghadiri aku], maka Allah swt membantunya untuk melakukan muraqabah tersebut."

Dengan itu pengarang telah membimbing ahli ibadat hingga melakukan ibadatnya dengan cara yang lebih sempurna berupa keikhlasan dan kekosongan hati dari urusan-urusan dinia.

Barangsiapa sanggup melakukan muraqabah itu dalam ibadatnya dan mengetahui bahwa ia bermunajat dengan Raja' dari segala raja', lenyaplah darinya was-was yang timbul dari kebodohan akan jalan-jalan syariat dan keengganan merenungkan makana-makna dari apa yang di katakannya. Apabila ibadatnya demikian, terbukalah baginya pengetahuan yang sulit digambarkan oleh setiap orang arif.

Oleh karena itu, hai miskin, beradaplah lahir batin dengan ahlak yang baik pada anggota tubuh dan hati dengan melawan keinginan-inginan nafsu yang terlarang seperti cinta dunia dan kepemimpinan diwaktu bergaul dengan orang banyak dan ketika engkau menyendiri di hadapan allah swt sebagai hamba yang hina dan berdosa dihadapan Raja Yang Maha Perkasa lagi Maha Penakluk.

Seorang ulama berkata: Apabila engkau ingin melakukan sesuatu, ketahuilah bahwa Allah swt lebih dulu hadir dan melihat:

Bilamana sesuatu itu baik, makam lakukanlah dengan kerendahan diri dan khusuk, yakni dengan suara pelan demi memperhatikan dan mengagungka Allah swt.

Kalau tidak bisa, maka tinggalkanlah itu karena takut kepada Allah dan hukum-Nya. Berusahalah sekuat tenaga untuk menjauhi maksiat  dan melakukan ketaatan supaya engkau bisa mencapai tujuan akhir dan pagi hingga sore.Kerjakanlah perintah-perintah Allah swt yang sampai kepadamu sejak engkau bangun dari tidurmu hingga saat engkau kembali lagi ke tempat tidurmu.

Posting Komentar untuk "MENGENAL HAKEKAT KETAATAN "