Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Menggapai Hidup Berkualitas

 Khutbah Jum'at Ke-4 Bulan Syawal 


Oleh: Muhammad Hanafi, SS. M.Sy.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

Kaum Muslimin jama’ah shalat Jum’at, rahimakumullah.

Mengawali khutbah ini, marilah kita saling mengingatkan, berwasiat kepada diri kita masing-masing, agar kita selalu bertaqwa kepada Allah subhanahu wata'ala, dimana pun, dan
dalam kondisi apapun, sebagaimana pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

Artinya: "Bertaqwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada"

Dengan bertaqwa berarti kita membuat perbekalan yang terbaik dalam kehidupan ini, Allah berfirman dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 197, artinya sebagai berikut.


Artinya: "Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa." ( QS. Al-Baqarah: 197).
Karena nilai-nilai ketaqwaan itulah yang akan abadi, dan bisa menyelamatkan kita dalam kehidupan di dunia ini, dan di akhirat nanti.
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah. Hidup kita di dunia ini sangat singkat, dalam salah satu hadits Rasulullah mensinyalir bahwa umur umatku hanya antara 60 sampai dengan 70 tahun saja, sedikit yang melebihi dari itu.

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda umur umatku hanya antara 60 sampai 70 tahun saja, sedikit dari mereka yang melebihi itu."

Sejarah menunjukkan, empat khalifah Rasulullah yang dikenal sebagai khulafaurrasyidin yaitu Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, ‘Usman bin Affan, dan ‘Ali bin Abi Thalib, yang merupakan representasi umat saat itu, wafat dalam usia di bawah 70 tahun, hanya seorang yaitu Khalifah Usman bin Affan yang wafat di atas 70 tahun. Hal ini membuktikan kebenaran sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut. Sedikit yang bisa melebihi 70 tahun.
Sejalan dengan hadits Baginda Rasulullah tersebut, menurut WHO dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) bahwa harapan hidup orang Indonesia saat ini rata-rata 69 tahun. Tentu tidak semua orang Indonesia mencapai usia 69 tahun. Terlebih di saat terjadinya wabah, seperti pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, perlu kita mengambil pelajaran bahwa hidup kita tidak lama, karenanya harus pandai memanfaatkan kesempatan yang tersisa se-efisien dan se-efektif mungkin, agar kehidupan kita berkualitas.

Kaum Muslimin jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah.

Bagaimana agar kehidupan kita berkualitas? Apa yang harus kita lakukan?

Kaum Muslimin, ada 4 indikator hidup yang berkualitas, yakni:

1. Berilmu atau mengetahui

Semakin banyak ilmu yang dimiliki menunjukkan semakin berkualitas hidup seseorang, karena itu, Islam memotivasi kita untuk berilmu dan banyak mengetahui. Allah berfirman:
Artinya: "… Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujadilah : 11).

Orang yang banyak ilmunya (para ‘ulama) akan menghantarkan mereka semakin taqwa, takut kepada Allah, dalam arti khasyatillah, sebagaimana firman Allah dalam QS. Fathir : 28. Artinya: "… Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama…" (QS. Fathir : 28).

2. Terus bergerak atau dinamis

Bergerak adalah indikator hidup, semakin dinamis seseorang dalam bekerja dan berusaha, menunjukkan semakin berkualitas hidupnya, pasti akan ada keberkahan yang didapatkan. Islam melarang perbuatan malas, dan hanya berpangku tangan, Rasulullah mengajarkan do’a :

Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari sikap lemah dan malas"


Islam menganjurkan agar kita menuntut ilmu sepanjang hayat. Sejak dari buaian hingga ke liang lahat, agar hidup kita berkualitas.


2. Terus bergerak atau dinamis

Bergerak adalah indikator hidup, semakin dinamis seseorang dalam bekerja dan berusaha, menunjukkan semakin berkualitas hidupnya, pasti akan ada keberkahan yang didapatkan. Islam melarang perbuatan malas, dan hanya berpangku tangan, Rasulullah mengajarkan do’a :

Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari sikap lemah dan malas"


Bahkan Allah menyuruh kita bangkit dan bergerak, bertebaran di muka bumi, cari karunia Allah. Allah berfirman dalam QS. Al-Jumu’ah/62: 10. Artinya: "Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung" (QS. Al-Jumu’ah/62: 10).

3. Hidup produktif dan bermanfaat

Indikasi hidup yang berkualitas selanjutnya adalah produktif dan bermanfaat untuk orang banyak. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam memuji orang yang bisa membawa manfaat bagi manusia lainnya:

Artinya: "sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi manusia lainnya"

Kalau hidup sudah tidak bisa menghasilkan sesuatu, baik materi, maupun non materi (seperti pahala), itu sama dengan kematian. Ada manusia yang masih kategori usia produktif, tapi dia tidak bisa menghasilkan apa-apa karena salah dalam memilih jalan hidup dan pergaulan, contohnya para korban narkoba, hidup mereka sama dengan mati sebelum datangnya kematian. Oleh karena itu, Islam melarang kita menjerumuskan diri dalam kebinasaan. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah 195, artinya sebagai berikut.

Artinya: "…Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Baqarah )


Kalau hidup sudah tidak bisa menghasilkan sesuatu, baik materi, maupun non materi (seperti pahala), itu sama dengan kematian. Ada manusia yang masih kategori usia produktif, tapi dia tidak bisa menghasilkan apa-apa karena salah dalam memilih jalan hidup dan pergaulan, contohnya para korban narkoba, hidup mereka sama dengan mati sebelum datangnya kematian. Oleh karena itu, Islam melarang kita menjerumuskan diri dalam kebinasaan. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah 195, artinya sebagai berikut.

Artinya: "…Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Baqarah 195).


Kaum Muslimin, ada kelompok manusia yang sangat berkualitas, walaupun mereka sudah wafat, tapi masih produktif seolah-olah mereka masih hidup, sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali ‘Imran [3]: 169, artinya sebagai berikut.

Artinya: "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup, disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki." (QS. Ali ‘Imran/3 : 169).


Mereka senantiasa mendapat rezeki dari Allah, melalui do’a yang dipanjatkan oleh orang-orang yang hidup setelahnya. Kalau bisa kita masuk dalam kelompok ini. Meski sudah tiada, tapi masih produktif, rezeki berupa pahala masih terus mengalir.

4. Hidup Berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah

Kehidupan yang indah dan berkualitas adalah manakala kehidupan kita dilandasi dengan ajaran Al-Quran dan Sunnah Rasulullah. Sayyid Qutub dalam muqaddimah tafsirnya menjelaskan betapa manis dan indahnya kehidupan yang berlandaskan Al-Quran, sehingga beliau beri judul Kitab Tafsirnya "Fi Zhilalil-Quran–Di Bawah Naungan Al-Quran", Dan inilah sebagian makna ayat Al-Quran QS. Al-Anfal [8]: 24, artinya sebagai berikut.

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu…" (QS. Al-Anfal/8: 24)

Seruan Allah dan Rasul itu adalah ajaran Al-Quran. Dan AlQuran membimbing kita kepada kehidupan, yakni kehidupan yang berkualitas. Semoga kita termasuk di dalamnya dan mudah-mudahan Allah memberi kekuatan kepada kita untuk menatap masa depan dengan keimanan dan rahmat-Nya yang melimpah. Amin

أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.

Posting Komentar untuk "Menggapai Hidup Berkualitas "