Tiga Nasihat Agung Malaikat Jibril Bagi Ummat Manusia
Khutbah Jum'at Minggu Ke-3 Bulan Zulqa'dah
Khutbah Pertama
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,
Segala puji marilah kita haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan berbagai nikmat-Nya kepada kita sehingga sampai saat ini kita masih bisa memenuhi undangan-Nya untuk menghadiri sholat jumat berjama’ah di jum’at ke tiga bulan Zulqo’dah 1444 H. Perlu kita syukuri karena bulan Zulqa’dah adalah salah satu bulan yang mulia. Dinamakan dengan bulan Zulqa’dah , karena Allah ﷻ mengharamkan peperangan dan konflik di bulan mulia ini. Selain itu, bulan ini juga termasuk salah satu dari bulan-bulan yang mulia, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW beliaulah sang penutup para nabi dan imamnya orang-orang yang bertaqwa serta suri tauladan bagi seluruh umat manusia.
Selanjutnya, Selaku khatib mengingatkan diri dan jamah sekalian marilah terus berusaha meningkatkan keimanan dan Ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan menjaga keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut. Lebih-lebih di bulan Zulqo’dah ini salah satu bulan Haram (mulia) salah satu bulan yang dimuliakan Alloh SWTi dilarang melakukan peperangan dan permusuhan,pertikaian, mari kita semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan meningkatkan kualitas amal sholeh dan menjaga amal shaleh kita, karena pahalanya dilipatgandakan oleh Allah swt.
Dan mari kita senantiasa menjauhkan diri dari maksiat dengan dengan membaca dan mendengarkan nasehat dari Alloh SWT dan nasihat dari Rasululloh SAW.
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,
Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’id bahwasannya Malaikat Jibril as pernah datang kepada Rasulullah SAW kemudian menyampaikan tiga nasehat agung malaikat jibril:
Sidang jama’ah sholat jumat rahimakumullah
Hadits di atas mengandung tiga nasihat agung, yaitu:
Yang Pertama adalah:
sebagian ulama’ berkata bahwasannya kalimat ini merupakan ancaman, penakut-nakutan, serta peringatan bahwasannya kita semua akan mati, hal ini sudah ditegaskan oleh Allah SWT di dalam firman-Nya yang berbunyi:
Sekarang setelah kita tahu bahwasannya setiap kita pasti akan mati, maka yang menjadi pertanyaan sekarang adalah sudah siapkah kita untuk menghadap Dzat yang Maha kuasa? Bekal apakah yang telah kita persiapkan untuk menghadapi persidangan-Nya? Apakah harta, pangkat dan kekuasaan, anak-anak kita yang sukses, istri kita yang cantik, atau gelar kesarjanaan yang menempel di nama kita? Apakah itu yang kita persiapkan untuk menghadapi persidangan Dzat yang Maha adil? Sungguh kita akan rugi besar jika hanya itu yang kita persiapkan untuk menghadapi pengadilan-Nya, bahkan kita akan celaka karenanya.
Karena di akhirat kelak manusia akan ditanyai tentang empat perkara:
1. Tentang umurnya, untuk apa dia habiskan?
2. Tentang hartanya, dari mana dia dapatkan serta di mana dia belanjakan?
3. Tentang tubuhnya untuk apa dia gunakan?
4. Tentang ilmunya, untuk apa dia amalkan?
Itulah pertanyaan-prtanyaan yang akan dilontarkan kepada kita kelak, bukan berapa kekayaanmu? Bukan apa pangkatmu di tempat kerja atau organisasimu? Apakah kamu seorang Sarjana, master, doctor, ataukah professor? Oleh karena itu mumpung kita masih hidup di dunia ini dan masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri marilah kita mempersiapkan bekal yang terbaik untuk bekal kita di akhirat kelak. Apa bekal yang terbaik itu? Bekal terbaik bagi manusia untuk menghadapi persidangan Allah SWT ialah hanya taqwa.
Sebagaimana firman Allah SWT di dalam surat Al-Baqarah: 197
Pesan yang kedua adalah
Di sini kita diperbolehkan mencintai siapapun yang kita mau namun perlu kita ingat juga bahwasannya kita akan berpisah dengannya. Baik itu perpisahan yang bersifat selamanya yang berupa kematian atau yang bersifat sementara seperti perpisahan kita dengan rekan kerja kita yang mendapat tugas untuk bekerja di tempat lain.
Oleh karena itu hendaknya kita didalam mencintai seseorang itu sewajarnya saja jangan sampai kecintaan kita kepada seseorang itu melebihi kecintaan kita kepada Allah SWT. Karena salah satu ciri orang yang beriman adalah dia sangat mencintai Allah SWT melebihi kecintaan dia kepada istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya, dan yang lainnya.
Allah SWT berfirman
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah SWT. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah SWT. ” (QS. Al-Baqarah: 165)
Karena dengan mencintai Allah SWT melebihi selain-Nya kita akan merasakan nikmatnya Iman sebagaimana sabda Rasulullah SAW
عَنْ أَبِى قِلاَبَةَ عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ في الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ في النَّار
“Tiga hal yang apabila seseorang itu memilikinya maka dia akan merasakan nikmtnya iman: hendaknya dia mencintai Allah SWT dan rasul-Nya melebihi kecintaan dia kepada selain keduanya, hendaknya dia tidak mencintai seseorang melainkan karena Allah, hendaknya dia tidak kembali kepada kekufuran (setelah dia beriman) seperti dia benci dilemparkan ke neraka”.
Sidang jama’ah sholat jumat rahimakumullah
Dan nasihat Jibril yang ketiga adalah
“dan bekerjalah sesukamu tapi sesungguhnya engkau akan dibalas dengannya”
ini merupakan sebuah peringatan yang besar bagi kita bahwasannya kita semua sebagai manusia pasti akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT atas segala apa yang telah kita lakukan di dunia ini, Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan Allah SWT sehingga manusia diberi kedudukan yang lebih tinggi dari makhluk Allah SWT yang lain, karena manusia dianugerahi otak yang mampu berfikir sehingga manusia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Itulah yang membedakan manusia dengan binatang. Karena manusia adalah makhluk yang berakal sehingga manusia dituntut untuk berfikir dahulu sebelum dia melakukan suatu amalan atau perbuatan, apakah amalan ini bertentangan dengan apa yang diperintahkan Allah SWT atau tidak?
Atau bahkan amalan tersebut termasuk amalan yang dilarang oleh Allah? Oleh karena itu hendaknya kita senantiasa untuk mengerjakan amal sholih agar kita tidak dikembalikan Allah SWT kepada tempat yang paling rendah yaitu neraka jahannam.
Sebagaimana firman Allah SWT di dalam surat At-Tin ayat 4-6. ô
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (5) Kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), (6) Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.”
Oleh karna itu Maka marilah kita memperbanyak ibadah kepada Allah SWT karena ibadah adalah sebaik-baik sarana untuk mewujudkan apa yang kita inginkan, dan marilah kita perbanyak mengingat Allah, biar kita semua meraih keselamatan dan kebahagiaan didnia lebih-lebih kebahgian yang abadi kelak diakhirat Aamiin.
Posting Komentar untuk "Tiga Nasihat Agung Malaikat Jibril Bagi Ummat Manusia"